Sejarah dan Asal Usul Pembangunan Masjid Biru St Petersburg di Rusia

Masjid Biru St Petersburg Rusia

Masjid biru St Petersburg menjadi destinasi wisata favorit di Rusia. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini memiliki sejarah dan keunikan arsitektur yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para pelancong khususnya dari Indonesia.

Lokasi Masjid Biru St Petersburg


Masjid Biru St Petersburg Rusia
[Foto: Id.rbth.com]

Masjid Biru St Peterburg berada di pusat kota, tak jauh dari Sungai Neva dan Benteng Pete & Paul yang ikonik di Rusia. Didominasi warna biru, masjid ini bernama Jamul Muslimin, tapi lebih sering dijuluki sebagai Blue Mosque atau Masjid Biru.

Asal Usul Pembangunan Masjid Biru St Petersburg


Masjid Biru St Petersburg Rusia
[Foto: Pixabay.com]

Masjid St. Petersburg dibangun pada 1910 yang bertujuan untuk menghormati Emir Bukhara dan sekaligus menandai bergabungnya Asia Tengah dan Rusia. Peristiwa ini terjadi di era pemerintahan Tsar Aleksandr III. Kekaisaran Rusia sangat menghormati kepentingan komunitas muslim yang saat itu berjumlah lebih dari delapan ribu orang.

Tempat Ibadah Terbesar di Rusia


Masjid Biru St Petersburg Rusia
[Foto: jadiberita.com]

Setelah proyek pembangunan masjid rampung pada 1913, masjid menjadi tempat ibadah terbesar di Rusia. Masjid ini dapat menampung lima ribu jemaah. Dua menaranya menjulang setinggi 49 meter dan tinggi kubahnya 39 meter.

Kubah masjid St. Peterburg hampir merupakan tiruan tepat dari Mausoleum Guri Amir di Samarkand, Uzbekistan, yang dibangun pada abad ke-15. Di mausoleum ini disimpannya abu kremasi Tamerlane sang penakluk Asia Tengah.

Kenangan Presiden Soekarno


Masjid Biru St Petersburg Rusia
[Foto: Fahmialinh.wordpress.com]

Bagi Indonesia, Masjid Biru St Petersburg juga punya kenangan tersendiri. Kunjungan Presiden RI Soekarno ke Uni Soviet ternyata berdampak sangat besar bagi masjid ini pada 1956. Saat itu Soekarno menyempatkan diri mampir ke masjid tersebut.

Sempat Beralih Fungsi Sebagai Gudang


[Foto: Id.rbth.com]

Namun ternyata, masjid tersebut telah beralih fungsi sebagai gudang. Melihat hal ini, Soekarno yang kemudian bertemu Nikita Khrushchev, sang pemimpin Soviet, segera membahas kondisi Masjid Biru yang baru ia kunjungi.

Presiden Soekarno meminta masjid ini dikembalikan sesuai fungsinya. Sepuluh hari setelah kunjungannya, bangunan tersebut pun kembali menjadi masjid.

Itulah sejarah dan asal usul pembangunan masjid biru St Petersburg di Rusia yang bisa kamu jadikan referensi. Semoga bermanfaat!