Berikut ini pengalaman kerja di Australia, suka dan duka kerja di Australia. Bekerja di Australia adalah pengalaman yang banyak dicari orang Indonesia, terutama karena negara ini dikenal memiliki standar upah yang tinggi, sistem kerja profesional dan peluang pengembangan diri yang besar. Tak heran jika banyak orang Indonesia yang mencari lowongan kerja di australia di berbagai platform salah satunya di Jobs-au.com. Namun, di balik semua keuntungan itu ada pula berbagai tantangan yang harus dihadapi. Pengalaman ini saya ceritakan dari sisi suka terlebih dahulu, kemudian duka yang sering dialami.
Suka Bekerja di Australia
1. Upah Minimum Tinggi
Salah satu hal paling menyenangkan adalah tingginya upah minimum. Dibandingkan dengan Indonesia, gaji di Australia jauh lebih tinggi, bahkan untuk pekerjaan kasual seperti di restoran, kafe, pertanian hingga pabrik. Hal ini membuat pekerja bisa hidup layak, membiayai kebutuhan sehari-hari bahkan menabung atau mengirim uang ke keluarga di tanah air.
2. Budaya Kerja yang Bagus
Selain itu, budaya kerja di Australia dikenal adil dan menghargai tenaga kerja. Pekerja asing, termasuk dari Indonesia, mendapat hak yang sama dengan pekerja lokal. Hubungan antara atasan dan karyawan umumnya egaliter, sehingga suasana kerja terasa lebih santai namun tetap profesional. Bekerja di sana juga memberi kesempatan untuk belajar disiplin waktu, menaati aturan keselamatan kerja, dan terbiasa dengan sistem yang rapi.
3. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris
Hal lain yang menjadi keuntungan adalah kesempatan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Dengan berinteraksi setiap hari, kemampuan komunikasi meningkat pesat, baik secara formal maupun sehari-hari. Selain itu, pekerja juga bisa memperluas jaringan pertemanan internasional, mengenal budaya baru, dan memperkaya pengalaman hidup. Australia juga memiliki konsep work-life balance yang kuat, sehingga pekerja masih memiliki waktu untuk beristirahat, berlibur, atau melakukan hobi di luar jam kerja.
Duka Bekerja di Australia
1. Biaya Hidup Tinggi
Meski banyak sisi positif, ada pula duka yang sering dialami. Pertama, biaya hidup di kota besar sangat tinggi. Sewa kamar, transportasi, dan kebutuhan pokok bisa menghabiskan sebagian besar gaji. Bagi pekerja baru, terutama yang belum berpenghasilan tetap, hal ini bisa menjadi beban cukup berat.
2. Ritme Kerja Cepat dan Penuh Tekanan
Kedua, pekerja asing harus siap dengan ritme kerja yang cepat dan penuh tekanan. Misalnya, di sektor pertanian (farm work), pekerjaan fisik seperti memetik buah atau sayuran membutuhkan tenaga ekstra dan bisa berlangsung berjam-jam di bawah terik matahari. Sementara di sektor hospitality, pekerja harus siap melayani pelanggan dengan cepat, ramah, dan profesional meski dalam kondisi lelah.
3. Adaptasi Budaya dan Bahasa
Tantangan lain adalah adaptasi budaya dan bahasa. Tidak semua orang Indonesia langsung fasih berbahasa Inggris, sehingga sering merasa minder atau sulit berkomunikasi. Selain itu, aksen Australia yang khas kadang membuat percakapan sulit dipahami di awal.
4. Kesepian dan Rindu Keluarga
Dari sisi sosial, banyak pekerja merasakan kesepian dan rindu keluarga, terutama yang bekerja jauh dari kota besar. Tinggal di pedalaman untuk pekerjaan farm work bisa membuat seseorang merasa terisolasi. Beberapa juga mengalami perlakuan diskriminatif ringan meski tidak selalu terjadi namun cukup menimbulkan rasa tidak nyaman.
Itulah pengalaman kerja di Australia, suka dan duka kerja di Australia. Semoga informasi diatas bisa bermanfaat!