Kenapa Sering Sakit Gigi Padahal Sering Gosok Gigi Teratur?

Kenapa Sering Sakit Gigi Padahal Sering Gosok Gigi Teratur

Sakit gigi adalah masalah kesehatan yang sering kali dialami oleh banyak orang.

Walaupun rutin menyikat gigi, sakit gigi tetap bisa terjadi karena sejumlah faktor yang tidak selalu berkaitan dengan kebersihan gigi.

Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari masalah kesehatan gigi yang lebih kompleks hingga kebiasaan yang tidak disadari dapat merusak gigi secara perlahan.

Kebanyakan orang percaya bahwa menyikat gigi secara teratur sudah cukup untuk mencegah sakit gigi.

Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.

Banyak orang yang rajin menjaga kebersihan gigi mereka dengan menyikat gigi dua kali sehari, namun tetap mengalami sakit gigi yang mengganggu.

Ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah kesehatan gigi yang lebih dalam.

Salah satu faktor yang sering menyebabkan sakit gigi meskipun kita sudah rajin menyikat gigi adalah gigi sensitif.

Gigi sensitif bisa terjadi ketika lapisan gigi yang melindungi bagian dalam gigi, yaitu enamel, terkikis atau rusak.

Enamel yang menipis membuat dentin, lapisan gigi yang lebih lembut dan penuh dengan saraf, terbuka.

Ketika dentin terbuka, gigi menjadi sangat peka terhadap rangsangan seperti suhu panas, dingin, atau makanan yang manis dan asam.

Meskipun menyikat gigi secara teratur dapat membantu menghilangkan plak dan mencegah gigi berlubang, masalah gigi sensitif ini tetap bisa timbul dan menyebabkan rasa sakit.

Gigi berlubang adalah penyebab umum lainnya yang sering membuat seseorang merasakan sakit gigi meskipun mereka menjaga kebersihan gigi dengan baik.

Plak yang menempel pada gigi, meskipun telah dibersihkan dengan sikat gigi, masih dapat menyisakan bakteri yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada enamel gigi.

Plak yang menumpuk ini kemudian mengeras menjadi tartar, yang hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.

Jika plak dan tartar terus menumpuk, bakteri mulai mempengaruhi struktur gigi dan menyebabkan lubang.

Bahkan dengan rutinitas sikat gigi yang baik, jika pembersihan tidak dilakukan secara menyeluruh, gigi tetap berisiko berlubang dan menimbulkan rasa sakit.

Selain itu, masalah pada gusi juga dapat menyebabkan sakit gigi meskipun kebersihan gigi terjaga.

Penyakit gusi, seperti gingivitis dan periodontitis, adalah kondisi yang disebabkan oleh penumpukan plak di sepanjang garis gusi.

Jika plak tidak dibersihkan dengan benar, gusi bisa terinfeksi dan meradang. Pada tahap yang lebih lanjut, penyakit gusi dapat merusak jaringan yang mendukung gigi, menyebabkan rasa sakit dan gigi menjadi goyah.

Perawatan yang lebih intensif dan pembersihan gigi secara profesional dari dokter gigi seringkali diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Selain kebersihan gigi, kebiasaan buruk juga dapat memengaruhi kesehatan gigi dan menyebabkan rasa sakit.

Misalnya, kebiasaan mengunyah es batu, menggigit kuku, atau membuka kemasan dengan gigi dapat memberikan tekanan berlebih pada gigi dan menyebabkan kerusakan.

Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan ini dapat mengarah pada gigi yang retak, patah, atau terkelupas.

Kerusakan ini mungkin tidak langsung terlihat, namun dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, terutama saat mengunyah makanan atau minuman dengan suhu ekstrem.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah penggunaan sikat gigi yang tidak tepat.

Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang terlalu keras atau menyikat gigi terlalu keras dapat menyebabkan enamel gigi terkikis.

Selain itu, gusi juga bisa mengalami iritasi atau bahkan terkikis, yang dapat mengakibatkan rasa sakit.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih sikat gigi dengan bulu lembut dan menyikat gigi dengan cara yang benar untuk menghindari kerusakan pada gigi dan gusi.

Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam atau terlalu manis juga dapat merusak gigi meskipun kita rajin menyikatnya.

Makanan dan minuman asam, seperti jus jeruk atau minuman bersoda, dapat mengikis enamel gigi dan meningkatkan kerentanannya terhadap kerusakan.

Jika enamel sudah terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap lubang dan rasa sakit.

Makanan yang sangat manis juga bisa menyebabkan penumpukan plak yang lebih cepat, yang pada gilirannya menyebabkan gigi berlubang.

Mulut kering adalah masalah lain yang dapat memperburuk kesehatan gigi.

Air liur berfungsi melindungi gigi dengan membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri di dalam mulut.

Jika mulut kering, produksi air liur berkurang, yang berarti gigi tidak mendapat perlindungan yang cukup.

Hal ini dapat meningkatkan risiko sakit gigi, karena mulut yang kering memudahkan bakteri untuk berkembang biak dan merusak enamel gigi.

Meskipun berbagai faktor ini dapat menyebabkan sakit gigi, ada beberapa cara untuk mencegahnya.

Selain rutin menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, penting juga untuk menjaga kebersihan gigi dengan flossing untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.

Menghindari kebiasaan buruk seperti mengunyah es batu atau membuka kemasan dengan gigi sangat disarankan untuk mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.

Selain itu, menghindari makanan dan minuman yang terlalu asam atau manis, serta melakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dapat membantu menjaga kesehatan gigi Anda tetap optimal.

Temukan artikel kesehatan lain di pafikotakalimantan.org.***